Popular Posts

Be My Friends :-)

Thursday, September 23, 2010

Review Buku: The Golem's Eye

From: The Bartimaeus Trilogy
By: Jonathan Stroud
Genre: Novel Fiksi Fantasi
Rating: *****
Page: 624 Halaman
Penerbit: GPU
Penerjemah:Poppy Damayanti Chusfani
Editor: Dini Pandia
Cetak I : July 2007

Bartimaeus is back! Sebelumnya, Jin yang sangat kocak, arogan, egois, dan selalu beruntung ini hadir di buku pertama dari Trilogy karya Jonathan stroud, The Amulet of Samarkand yang tak kalah keren dari buku keduanya. Oh ya, saya sarankan, sebaiknya kalian membaca terlebih dahulu buku satu: The Amulet of Samarkand sebelum membaca buku dua: The Golem's Eye.



Cerita The Golem's Eye di mulai 2 tahun setelah The Amulet of Samarkand. Saat itu Nathaniel telah bekerja di kementrian sihir, ia menduduki jabatan sebagai assisten menteri urusan dalam negeri. Pekerjaan Nathaniel adalah memecahkan sindikat pengacau, yang di dalangi oleh para commoners (non penyihir) yang menyebut diri mereka 'Resistance.'

Nathaniel di buat repot oleh ulah para Resistance, ia sangat berambisi memecahkan sindikat ini karena ia mempunyai dendam masa lalu dengan anggota 'Resistance' yang bernama Kitty, Fred, and Stanley. Ia pernah di aniaya 2 tahun silam. Tetapi, jejak para resistance tidak mudah di lacak, semua usahanya gagal total. Membuat Nathaniel semakin geram, apa lagi bosnya mendesak dirinya untuk segera menyelesaikan kasus ini.

Sementara itu Kitty dan geng Resistance nya sedang merencanakan aksi besar, yang mereka yakini dapat membuat kementrian sihir menjadi resah dengan kehadiran mereka. Di buku ini Kitty kebagian menjadi narator, ia menceritakan tentang masa lalu, bagaimana dirinya bisa ikut terlibat dengan para Resistance. Tentunya, bukan Kitty sepenuhnya yang menjadi narator, tentu saja Bartimeaus masih mendominasi, ya seperti di buku sebelumnya.

Di tengah-tengah tekanan yang Nathaniel hadapi sebuah Golem (boneka besar dari tanah liat), sihir kuno yang berasal dari Praha, berkekuatan sangat besar dan membuat kekacauan di kota London, tepatnya sih menghancurkan pusat-pusat kebudayaan sihir London.

Tentu saja Nathaniel sangat tertekan dengan aksi Resistance dan aksi Golem yang misterius. Apalagi nama baiknya sedang di pertaruhkan. Tanpa berpikir panjang akhirnya ia pun memanggil Bartimaeus. Jin yang masih saja membangkang, sangat egois dan tentu saja kocak. Bersama Bartimaeus, Nathaniel bekerja sama untuk memecahkan misteri di balik rahasia Golem dan geng Resistance. Sebuah ending yang menyenangkan, tentunya!

Menurutku buku ini sangat seru dan kocak. Bartimaeus memang menyebalkan namun sisi humornya bisa membius saya untuk jatuh cinta padanya. Namun sayangnya saya terganggu dengan banyaknya catatan kaki, di setiap BAB pasti ada, dan catatan kakinya panjang-panjang.

Well, jangan sampai terlewat membaca buku selanjutnya, buku tiga: Ptolemy's Gate yang terbit September 2007.(SA/2007)

The Bartimaeus Trilogy, terdiri dari:
Buku satu: The Amulet of Samarkand.
Buku dua: The Golem's Eye.
Buku tiga: Ptolemy's Gate.

0 comments:

Post a Comment