Popular Posts

Be My Friends :-)

Thursday, September 23, 2010

Review Buku: Cardan - Inside & Outside The Hinkal Core

By: Chandra Adhitya Winarno
Genre: Fiksi Fantasy
Rating: *
Page: 330 Halaman
Penerbit: Gagas Media
Cetak: Agustus 2007

Saya senang sekali ketika menemukan buku ini, bagaimana tidak sebuah buku dengan genre ‘Fiksi Fantasy’ yang di buat oleh anak negeri ‘Chandra Adhitya Winarno.’ Tanpa membaca resensi di belakang buku pun, saya langsung memutuskan untuk membeli. Dengan harapan buku ini pastinya tidak akan kalah bersaing dengan buku-buku fiksi fantasy dari luar sana, ya itu harapan saya.



Well, tanpa berpanjang lebar melukiskan perasaan saya, sebaiknya saya mulai saja mereview, sedikit saja, tentang isi buku Cardan.

Cardan, bercerita tentang suatu negeri anta beranta yang bernama Garinka, semua yang ada di Garinka tampak berbeda dengan dunia kita. Di Garinka kita bisa menemukan binatang yang bisa bicara, manusia yang bisa terbang, penyihir, peri, dlsb.

Di negeri Garinka terdapat beberapa kerajaan, salah satunya adalah kerajaan Tolan, kerajaan besar dan tak terkalahkan. Saat ini Tolan di pimpin oleh Raja Links dan Permaisuri Nere, mereka di karuniai seorang putra dan putri. Kerajaan Tolan aman tentram, Tolan hanya terlibat peperangan dengan salah satu kerajaan saja yang tampaknya tidak terlalu mengganggu pertahanan mereka.

Tetapi, ketika sinar merah terlihat di cakrawala, seluruh kerajaan mulai gusar. Karena sinar merah yang membela langit itu adalah pertanda bahwa seorang Cardan telah lahir, dan tentu saja dengan lahirnya Cardan, maka Tolan akan mengalami pertempuran hebat seperti 30 tahun yang lalu.

Cardan adalah seorang prajurit kuat yang akan selalu siap betempur melawan mahluk-mahluk kuat dan tentu saja pada akhirnya akan melawan Siafrik, musuh terkuat kerajaan Tolan. Cardan Murni yang baru lahir itu adalah Aras, anak muda yang tidak pernah tau kalau ia sebenarnya lahir dari darah prajurit Tolan dan cucu dari seorang Cardan.

Well, sejak ia terpilih menjadi Cardan, kehidupan Aras otomatis berubah, petualangan nya pun di mulai. Ia di latih untuk menjadi seorang Cardan yang bisa menggunakan kekuatannya dan tak terkalahkan. Hingga saat nya tiba Aras dan Cardan, Cardan lain bergabung untuk melawan Siafrik dan pasukannya.

Ide cerita buku ini sebenarnya bagus. Ya, walaupun memang di beberapa bagian, originalitas ceritanya seperti men ‘copy’ buku fiksi sejenis, bahkan ada beberapa cerita yang di sadur dari komik jepang.

Bukan itu saja, saya sangat terganggu dengan plot yang berpindah - pindah dengan cepat dan sangat terasa sekali kalau perpindahan nya itu tidak mulus, terkesan di paksakan. Membaca buku ini, saya merasa seperti sedang di kejar-kejar orang sekampung, sangat terburu-buru.

Ya, terlepas dari aspek terburu-buru itu, saya salut dengan ‘Chandra Adhitya Winarno’ bisa, berani membuat cerita Fiksi Fantasy seperti ini. (SA/2007)

Baca Review lain: 
1. Review Buku - The Girl’s Guide to Hunting & Fishing
2. Review Buku - Suster Nengok
3. Review Buku - Harry Potter and the Deathly Hallows

0 comments:

Post a Comment